Powered By Blogger

Jumat, 01 Juli 2011

an apologize

untuk semua hari yang telah berlalu
tentu aku pernah melupakan santunnya perilaku
untuk semua detik yang terlewati
pasti aku pernah melepas kalimat maki juga caci
untuk semua hal yang pernah terjadi
ini adalah permohonan tulus dari hati
sebuah maaf yang mungkin pernah terlupa kuucapkan
aku tak akan menunggu sampai datangnya lebaran

tapi untuk sebuah perkara,aku mungkin masih terlalu angkuh meminta maaf. tapi yakinlah,jika kau merasakannya,barisan kata di atas kutujukan untukmu. aku tak akan menguraikan kesalahanmu atau kesalahanku. semua yang terjadi adalah kesalahan kita. aku yang pernah lancang berkomentar tentang kehidupanmu (walaupun aku memang tak bermaksud untuk mencampurinya) membuatmu terusik, sehingga kata-kata menyakitkan menghujam hati dan bersarang hingga kini di dadaku. aku masih terlalu angkuh untuk mengatakan sebuah permohonan maaf secara utuh keluar dari mulutku langsung. aku hanya akan menunggu,setidaknya kau membuka percakapan yang baru. aku tak akan membuatmu merasa bersalah atas hal ini,namun aku hanya ingin kau tau aku tak berniat sedikitpun untuk mengganggumu. masih banyak hal yang perlu aku lakukan untuk memperbaiki hidupku yang masih compang-camping. terserah apa yang nanti kau fikirkan tentang diriku. aku hanya ingin melupakan kejadian itu,aku tak pernah bermimpi tentang permusuhan abadi. kita kini(bahkan dari dulupun begitu) menjalani dua kehidupan yang sangat jauh berbeda satu sama lain. kau bisa memiliki apapun yang kau inginkan,kau miliki apapun yang tak kumiliki. namun jika kau menginginkan apa yg telah menjadi milikku,silahkan. aku tak akan menghalangimu mendapatkannya jika memang Allah telah menggariskannya untuk menjadi milikmu.namun ingat,perkataan ini bukanlah kalimat pasrah dariku. jangan salah mengerti tentangku.
atau kau masih merasa risau tentang hal2 yang pernah kulakukan padamu di masa putih abu-abu? aku akan menjelaskannya sekarang, sedikitpun pada saat itu aku tak pernah membencimu, lantas aku bertindak diluar keinginanmu.
aku masih terlalu angkuh untuk mengulurkan jariku untuk menjabat tanganmu. tapi aku tak akan menunggu lebaran untuk mengungkapkan ini. jika kau merasa postingan ini kubuat untukmu,silahkan menghubungiku melalui facebook.aku akan sangat berbesar hati untuk komentarmu atau apapun sanggahan darimu. ingatlah satu hal, aku tak ingin ini menjadi sebab murka menjamah hati kita. aku membenci permusuhan itu. sungguh menyakitkan ketika seseorang mencacimu, hal itulah yang kurasakan.
aku hanya berharap setelah tulisan ini terpublikasi, kemudian aku tidur dan bangun di pagi hari, ketika itulah aku akan melupakan segala kecewaku yang pernah kualamatkan kepadamu.
semoga Allah selalu menjaga hati hambaNya.amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar